Produsen Kakao Terbesar Di Dunia : Negara-negara yang Mendominasi Produksi Bahan Baku Cokelat
Dalam proses pembuatan cokelat, bahan utama yang diperlukan adalah biji kakao, yang berasal dari pohon Theobroma cacao. Pohon ini tumbuh di iklim tropis yang hangat, biasanya berada dalam wilayah 20 derajat lintang dari garis khatulistiwa. Cokelat telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Saat ini, biji cacao yang telah melalui proses pengeringan dan fermentasi dapat diolah menjadi cokelat. Sementara itu, lemak yang diekstraksi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti kosmetik, perawatan tubuh, hingga sebagai bahan dalam memasak.
Kira-kira berasal dari negara mana saja yang mendominasi produksi bahan baku cokelat? Berikut ini adalah tujuh negara produsen kakao terbesar di dunia berdasarkan data dari ICCO:
1. Brazil
Kakao telah lama memegang peran penting dalam perekonomian pertanian Brasil. Brazil adalah menjadi salah satu produsen kakao keenam terbesar di dunia, menghasilkan 201 ribu ton pada tahun 2020, meningkat dari 176 ribu ton di tahun sebelumnya.
Brasil memiliki jumlah wanita pembuat cokelat lebih banyak dibandingkan negara lain. Pada awal 1980-an, Brazil menghasilkan sekitar 430 ribu ton, bersaing dengan Pantai Gading dan Ghana.
Namun, penurunan harga dan wabah penyakit Witches' Broom menyebabkan krisis di sektor kakao. Dengan dukungan dari Centro de Pesquisas do Cacau (CEPLAC), varietas kakao hibrida baru ditemukan untuk membantu Brasil pulih dari dampaknya.
Setelah reformasi pertanian pada 2002, produksi mulai meningkat kembali, terutama melalui sistem cabruca, metode penanaman kakao di bawah naungan hutan tanpa membakar hutan, yang sudah dipraktikkan selama 170 tahun. Kakao yang tumbuh di Brazil dapat tumbuh dengan baik di tempat teduh.
2. Indonesia
Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar ketujuh di dunia dan satu-satunya di Asia. Sebagian besar perkebunan kakao di Indonesia dikelola oleh petani kecil dengan lahan 0,5 hingga 1 hektar, dan 75% produksinya berasal dari Sulawesi.
Pada tahun 2020, Indonesia memproduksi 200 ribu ton, jauh di bawah rekor 850 ribu ton pada 2009. Penurunan produksi disebabkan oleh serangan hama seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), yang bisa menurunkan produktivitas hingga 70%, serta kualitas tanah yang memburuk akibat penggunaan pestisida berlebihan. Oleh karena itu, banyak petani juga beralih ke tanaman lain seperti kelapa sawit.
3. Pantai Gading
Pantai Gading merupakan produsen kakao terbesar di dunia, menghasilkan lebih dari 2 juta ton biji kakao per tahun, atau lebih dari 40% produksi global. Pada tahun 2021, produksi kakao di negara ini diperkirakan meningkat dari 2,105 juta ton menjadi 2,225 juta ton, berkat curah hujan yang tinggi di wilayah perkebunan. Kondisi ini akan mendukung panen besar dan berkualitas untuk musim panen dari Oktober hingga Maret.
4. Ghana
Republik Ghana, tetangga Pantai Gading, adalah produsen terbesar kedua di dunia. Awalnya, Ghana memimpin namun pada 1970-an Pantai Gading melampaui angka produksinya.
Pada tahun 2020, produksi kakao Ghana mencapai 800 ribu ton dan diperkirakan meningkat menjadi 1 juta ton pada 2021, didorong oleh curah hujan tinggi. Pada Agustus 2021, Ghana mengalami hujan 102% lebih banyak daripada rata-rata 10 tahun terakhir.
Sebagian besar pasokan di Ghana dikelola oleh Ghana Cacao Board (Cocobod), yang melindungi petani dari fluktuasi harga dan mengendalikan ekspor biji mentah melalui Cocoa Marketing Company.
5. Ekuador
Ekuador, negara di Amerika Selatan, merupakan produsen terbesar ketiga di dunia dengan produksi 342 ribu ton pada 2020, diprediksi meningkat menjadi 350 ribu ton pada 2021. Ekuador terkenal dengan varietas cacao National yang memiliki rasa dan kualitas aromatik yang khas.
Ekuador adalah tempat asal beberapa biji kakao terbaik di dunia. Di seluruh dunia, hanya sekitar 5% kakao yang dikategorikan sebagai "Fine Aroma," dan Ekuador menyuplai hampir 63% dari jumlah tersebut. Menurut asosiasi produsen kakao APROCAFA, Ekuador berencana menggandakan produksinya dalam 6 tahun ke depan dengan menggunakan varietas CCN-51, yang memiliki hasil panen tinggi. Varietas ini telah memungkinkan peningkatan produksi kakao hingga tiga kali lipat dalam dekade terakhir.
6. Nigeria
Nigeria, produsen terbesar kelima di dunia, mengalami penurunan produksi pada 2020 menjadi 250 ribu ton, turun 20 ribu ton dari tahun sebelumnya. Namun, produksi diperkirakan kembali naik menjadi 270 ribu ton pada 2021. Meskipun kakao merupakan komoditas ekspor utama, produksinya menurun karena kurangnya dukungan pembiayaan.
7. Kamerun
Kamerun, negara di tengah Afrika, adalah penghasil terbesar keempat di dunia, dengan 37% lahan pertaniannya digunakan untuk komoditas ini. Pada tahun 2020, produksinya mencapai 280 ribu ton, dan diperkirakan meningkat menjadi 290 ribu ton pada tahun 2021. Rantai nilai kakao di Kamerun menyumbang 1,2% dari GDP nasional, dan sekitar 75% dari produksi diekspor dalam bentuk biji mentah, terutama dari perkebunan kecil di daerah hutan.
Penutup
Cokelat menjadi salah satu snack atau dessert mendunia yang hampir disukai semua orang. Cokelat menjadi snack untuk berbagai kalangan usia. Indonesia mengekspor produk olahan kakao ke Brasil, yaitu berupa bubuk dan cacao butter.
Jika Anda memerlukan media untuk memasarkan bisnis kakao Anda ke pasar internasional, percayakan kepada ITPC Sao Paulo. Kami adalah organisasi nirlaba yang berpengalaman dan siap membantu Anda dengan sepenuh hati. Selain biji kakao, terdapat produk lain yang dapat ada ekspor atau impor ke Brazil. Pahami ekspor impor ke Brazil, agar mendapatkan peluang baru!.